Jumat, 19 November 2010

My Girlfriend is Gumiho Episode 3

Setelah Hye In melihat Dae Woong sedang bersama Mi Ho, dia jadi kesal dan pergi dari situ. Dae Woong memberi penjelasan kalau Mi Ho bukan pacarnya. Byung Soo yang melihat itupun jadi kecewa pada temannya itu.
Hye In berkata kalau dia sama sekali tidak punya hak untuk marah karena selama ini mereka tidak pacaran. Lalu dia pergi. Dae Woong sedih dan terus mengejar Hye In sambil berkata “Mi Ho itu bertemu denganku di desa. Karena ada suatu masalah dia menyelamatkan nyawaku. Dia itu memiliki nenek yang sangat kejam. Jadi dia mengikutiku ke seoul. Karena dia tidak kenal siapapun di seoul jadi dia tinggal bersamaku”. Hye In berpendapat bahwa Mi Ho hanya memanfaatkan Dae Woong saja.
Dae Wooong jadi lega karena tahu bahwa Hye Insudah tidak marah lagi padanya. Lalu merekapun akan pergi untuk makan siang bersama. Byung Soo kecewa pada temannya itu. Dia lalu berkata pada Mi Ho agar Mi Ho menjegah Dae Woong untuk berpacaran dengan Hye In karena Mi Ho lah pacarnnnya Dae Woong. Mi Ho tidak mengerti arti pacar jadi dia diam saja. Lalu Byung Soo bilang bahwa Hye In itu sudah lama menyukai Dae Woong.
Memdengar itu Mi Ho tidakterima dan berkata, “tidak boleh! Mereka tidak boleh bersama”. Byung Soo yang memdengarnya senang dan memberi Mi Ho semangat.
Ketika Dae Woong dan Hye In akan berangkat, Mi hO mendekat dan muka Hye In langsung berubah menjadi garang (ahaha.. apa itu garang?). dae Woong ppun langsung menghampiri MI Ho dan memintanya untuk pergi. Mi Ho pun langsung ke topik pembicaraannya “Kau menyukainya? Kau akan berbagi energi dengannya kan?”. Dae Woong bingung “Berbagi energi?”. Mi Ho pun dengan cepan menjawab “Berpasangan” (mungkin kalau bahasa kasarnya semacam berciuman sampai melakukan suatu hubungan kali ya). Lalu Mi Ho pun bilang bahwa Dae Woong itu tidak hanya akan berbagi energi dengan Hye In tapi juga kan mengorbankan hidupnya untuk Hye In.
Gara-gara kesal Hye In pun memanggil Dae Woong. Mendengar itu Mi Ho langsung melarang “jika kau ingin pergi dengannya aku harus ikut, jika tidak boleh ikut maka serahkan mutiara titisan ku”. Dae Woong jadi bingung. Lalu Mi Ho menyederhanakan bahasanya “Jika kau pergi kau mati!!”. Dae Woong pun jadi merinding (hehehe).
Kesal Hye In pun langsung berangkat sendiri tampa memperdulikan Dae Woong yang mengejar mobilnya. Mi ho senang karena Dae Wooong tidak jadi pergi dengan Hye In.
 Dae-woong balik membentak Mi-ho tapi Mi-ho berkata dengan nada terluka kalau dia hanya ingin menyelamatkan Dae-woong, “Aku ingin menyelamatkanmu dari penderitaan. Jadi aku memberikanmu mutiara titisanku yang paling berharga.” Dae-woong merasa ditikam oleh rasa sesal dan berkata kalau dia merasa kesal karena harga dirinya telah dihancurkan. Dae-woong, “Aku menjadi kesal tidak akan menyelamatkan mutiara titisanmu jadi tolong menjauhlah dariku dan tinggalkan aku.”
Mi-ho lapar lagi tapi dia menyangka kalau meminta daging lagi pada Dae-woong hanya akan membuat Dae-woong lebih marah padanya. Dia bertanya-tanya apakah mood jelek Dae-woong karena dia tidak mau membelikannya makanan dan mengikutinya dalam jarak dekat. Mi-ho kelaparan tapi tidak mau mengganggu Dae-woong agar memberinya makanan. Dong-joo, sang pemburu Gumiho, menyaksikan semua ini dari kejauhan.

Di sisi lain kota, bibi Min-sook diminta untuk membawa Dae-woong pulang ke rumah dengan paksaan bila perlu. Jadi bibi pergi ke sekolah laga dimana pria misterius yang pernah menyelamatkannya menjalankan bisnis. Nama pria itu adalah Ban Doo-hong. Min-sook masuk tepat ketika seorang stunt dilatih. Lalu ada seseorang yang jatuh. Bergerak cepat, Doo-hong langsung meluncur ke depan untuk menyelamatkan Min-sook. Mereka langsung saling mengenali.
Min-sook bertanya untuk memastikan apakah wanita muda yang dilihat Min-sook bersamanya adalah anak perempuan Doo-hong. Bibi kegirangan waktu mendengar kalau Doo-hong adalah single father dan melakukan tarian kegembiraan setelah tahu Doo-hong masih single. Di pihak lain, Doo-hong masih berpikir kalau Min-sook sudah punya pasangan dan berkata pada dirinya untuk melupakannya saja.
Bibi mengatakan pada kakek kalau mereka harus membiarkan Dae Woong sendiri untuk beberapa saat (Padahal itu Cuma alasan biar bibi punya alasan buat ketemu Doo Hong).  Ketimbang menyeret Dae-woong pulang ke rumah, bibi akan memastikan untuk memeriksa keadaan Dae-woong. Setiap hari kalau perlu.
Di dalam bus, Dae-woong duduk sejauh mungkin dari Mi-ho dan melirik ketika Mi-ho tergiur memandangi iklan daging sebuah restoran. Mi-ho memandangi Dae-woong tapi Dae-woong pura-pura tidak melihat dan malah mengirimi Hye-in sms permintaan maaf: ‘tolong terima permintaan maafku.’

Mi-ho melihat dua orang duduk di depannya, seorang ibu memberitahu putrinya kalau dia baru saja akan ‘memakan’ putrinya itu. Mi-ho bertanya-tanya kenapa seorang wanita ingin memakan anaknya dan ketika gadis kecil itu menengadah melihat Mi-ho, dia bercanda kalau dia mungkin akan memakan gadis itu. Dae-woong melihat Mi-ho mengangkat tangan anak gadis itu seolah-olah dia akan menggigit. Dia jadi panik dan langsung menarik Mi-ho keluar bus.

Mi-ho berkata dia sedang meniru sikap ibu gadis itu. Dia juga mengingatkan Dae-woong kalau dia tidak makan manusia. Merasa malu, Dae-woong sadar kalau dia sudah bersikap berlebihan. Sampai akhirnya Mi-ho berujar, “Jika aku lapar, apakah aku akan makan anjing kecil? Aku akan memakan sesuatu yang lebih besar seperti kau.” Itu jadi membuat Dae Woong ketakutan lagi.
Ternyata, Dae-woong meninggalkan hp-nya di dalam bus. Dia meminta orang asing yang lewat agar meminjamkannya hp dan selagi Dae-woong memohon pada orang asing yang ditemuinya, Mi-ho berlari mengejar bus itu. Ketika Dae-woong memakai hp orang asing untuk menelpon hp-nya, sambil berharap seseorang akan mengangkatnya, dia malah mendengar suara Mi-ho di seberang sana. Mi-ho sudah berusaha melacak bus itu dan membawakan hp Dae-woong kembali.
Dae-woong mendapatkan sms balasan dari Hye-in yang setuju untuk menerima permintaan maafnya. Tapi kalimat Hye-in terlihat agak angkuh. Dae-woong yang masih kena sihir Hye-in sangat gembira. Di sisi lain, Mi-ho bangga pada dirinya sendiri karena telah melakukan hal yang berguna dan berkata, “Dae-woong kali ini kau senang karena aku, benar kan?”
Dae-woong melihat kalau Mi-ho kehabisan nafas. Dia sedikit terkejut karena ternyata gumiho mengalami reaksi fisik yang sama seperti manusia. Mi-ho menjelaskan, karena Dae-woong yang membawa mutiaranya, maka dia mengalami kelelahan fisik lebih besar dari biasanya. Dae-woong akhirnya mengerti dan berkata, “Mutiara titisan itu benar2 sangat penting buatmu.”

Mi-ho berkata kalau mutiara itu memang sangat berharga untuknya tapi Dae-woong tidak menyadarinya karena dia tidak bisa merasakan mutiara itu seperti yang Mi-ho rasakan. Jadi Mi-ho merangkul Dae-woong ke dalam pelukannya dan meminta Dae-woong untuk memperhatikan. Akhirnya Dae-woong bisa merasakan dorongan mutiara itu. Dae-woong juga akhirnya mengerti kalau Mi-ho adalah makhluk yang berbeda – bahkan perjalanan waktu berbeda pada saat itu.
Mi-ho berulang-ulang berkata kalau Dae-woong memiliki bagian penting darinya di dalam diri pemuda itu dan meminta, “Berjanji padaku kalau kau akan memperlakukan benda itu dengan baik dan menjamin kalau itu tidak akan terluka.” Dae-woong berjanji. Malam itu, Dae-woong terjebak di rumah. Dia tidak bisa memenuhi undangan temannya untuk berpesta. Dia mendesah, “Kemana hidupku berjalan? Selagi Mi-ho bersamaku, aku tidak bisa melakukan apa2!”
Hye-in tiba selagi Mi-ho sedang tidur jadi Dae-woong mengendap-endap keluar untuk bicara dengan Hye-in di luar. Dengan adanya saingan seperti Mi-ho, Hye-in meminta Dae-woong untuk mengungkapkan perasaannya pada dirinya sekarang juga. Hye-in bahkan menyemangati Dae-woong – memeluknya dan memegang tangannya – untuk membuat Dae-woong mengungkapkan perasaannya.

Dae-woong menyerah pada godaan itu dan mencondongkan badan untuk berciuman… sampai akhirnya, dia membayangkan Mi-ho memperingatkannya dengan keras kalau dia tidak bebas melakukan hal2 semacam itu. Dalam bayangan Dae-woong, Mi-ho menggeram, “Aku sudah mengatakan padamu untuk tidak berpasangan!” Dan Dae-woong pun bangun dari mimpi buruknya.

Mi-ho akhirnya mengerti masalah uang itu dimana hal itu menyebabkan masalah daging. Dia juga mengerti tentang promosi yang dilakukan penjual daging ayam dimana bila 10 kupon bukti pembelian di toko itu bisa ditukar dengan satu makan gratis. Mereka baru punya 8 jadi Mi-ho menuju ke tong sampah di pinggir jalan untuk mendapatkan yang lain.
Dalam perjalanan Mi-ho kesana, dia berlari kencang di sebuah mobil, dan mobil itu langsung menabraknya ketika mobil itu akan berhenti di tepian. Di dalam mobil itu ada Doo-hong yang bertanya pada Mi-ho apakah dia baik2 saja. Mi-ho bilang dia baik2 saja Mi HO menemukan kupon di dalam tong sampah tapi hembusan angin membuat kupon itu terbang ke udara. Jadi Mi-ho melompat ke atas pohon untuk mengambil kupon itu.

Doo-hong yang terpesona tidak dapat mempercayai matanya saat Mi-ho melompat dari satu cabang pohon ke cabang pohon yang lainnya untuk mengambil kupon itu. Sebagai sutradara film laga yang sedang melakukan casting untuk sebuah proyek baru, kemampuan fisik seperti itu sangatlah mengesankan. Apalagi hal itu dilakukan tanpa tali atau tipuan. Akhirnya, Doo-hong menemukan pahlawan yang dia cari selama ini.

Hari audisi untuk Dae-woong. Dia meminta pendapat Mi-ho tentang kaus yang dia kenakan. Mi-ho memilih yang berwarna coklat: “Itu adalah warna sapi!” Dengan kesal, Dae-woong menarik kaus-nya yang lain dan bertanya, “Jadi apakah ini warna babi (pink) dan ini ayam (kuning)?”
Tanpa ekspresi apa2, Mi-ho setuju dan menyusun kaus2 itu untuk dinilau sesuai seleranya: yang pertama adalah warna sapi, yang kedua babi dan yang ketiga ayam. Mi-ho menyuruh Dae-woong untuk mengenakan warna sapi yang langsung dijawab dengan cepat oleh Dae-woong kalau dia akan memakai warna rumput agar tidak membuat selera makan Mi-ho muncul.
Saat Dae-woong berangkat untuk ikut audisi, kakek tiba dan mendengarkan percakapan antara Dae-woong dan Mi-ho. Kata2 Dae-woong, “Aku akan berusaha agar kamu bisa terus makan daging sapi”. Walau terdengar biasa tapi mempunyai makna yang berbeda di telingan kakek. Khususnya saat Dae-woong mengumumkan kalau semua ini ‘untuk mendukugmu’.
Pada awalnya kakek kaget bukan main. Tapi kemudian dia terkenang pada perkataan Dae-woong kecil yang begitu dimanja. Dae-woong kecil mengatakan kalau karena kakek begitu kaya jadi dia tidak perlu bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Kemudian kakek mengingat Dae-woong remaja yang mengatakan kalau dia bisa saja membangun ruang biliar dengan uang kakek. Kakek juga ingat Dae-woong yang sudah kuliah yang meminta kakek untuk membangun perusahaan manajemen jadi dia bisa menjadi bintang. Dae-woong mengumumkan, “Aku tidak suka hal2 rumit. Aku ingin melakukan hal2 besar.”

Dae-woong yang bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pacarnya bukanlah hal yang menngerikan. Malah, kakek merasa senang pada perubahan ini. Pendengaran Mi-ho yang tajam mendengar gumaman kakek dan mengatakan pada Dae-woong kalau seseorang sedang membicarakannya – seseorang bangga pada Dae-woong karena rasa tanggung jawabnya. Kemudian Dae-woong angkat tangan – itu pasti Dae-woong yang lain.
Asisten Doo-hong mempersiapkan segalanya untuk acara audisi hari itu dan menjelaskan pada Doo-hong tentang pilihan pemeran utama wanita. Tapi Doo-hong malah terganggu oleh pahlawan wanita yang dia lihat malam sebelumnya. Pada kenyataannya, Hye-in ikut casting sebagai pemeran utama wanita dengan banyak adegan laga, tapi wanita ini mendengarkan pembicaraan asisten Doo-hong kalau sutradara ingin memilih seorang pahlawan wanita hebat untuk peran itu – seseorang yang memiliki rambut panjang dan berbaju putih.

Dalam perjalanan menuju tempat audisi, Dae-woong memperhatikan kalau Mi-ho terlihat menderita. Mi-ho menjelaskan kalau mereka melewati sungai dan air dalam jumlah besar sangat menakutkan buat Mi-ho sebab itu adalah kelemahannya. Dae-woong tidak bisa melakukan apa2 tentang hal itu. Jadi dia mendekatkan Mi-ho ke tubuhnya dan menempelkan tangan Mi-ho ke dadanya – untuk membuat Mi-ho dekat dengan mutiara titisan serigalanya.

Mi-ho tersenyum dan menempelkan kepalanya ke dada Dae-woong serta bertanya, “Woong, apa itu pasangan?” Dae-woong bertanya kenapa dan Mi-ho menjelaskan, “Orang2 memanggil kita pasangan.” Ini Mi-ho dapat dari pendengarannya yang tajam kalau penumpang bus yang lewat memanggil mereka pasangan. Dae-woong tidak bisa terima dan mendorong Mi-ho menjauh. Jadi Mi-ho memutuskan, “Itu pasti bukan sesuatu yang bagus.” Dae-woong menggunakan alasan kalau dia ingin merentangkan tangannya karena hari ini sangat panas. Jadi Mi-ho lebih baik menjauh dari Dae-woong. Tidakkah bagus bila turun hujan yang menghilangkan panas.
Mi-ho menjawab kalau ingin turun hujan di hari yang secerah ini, maka dia harus menangis. Dae-woong bertanya dengan sedikit terkejut apakah Mi-ho menangis dan dia menjawab iya, “Ketika hujan turun di hari yang cerah, itu artinya aku sedang menangis.” Mi-ho mengatakan kalau dia akan menangis karena dia begitu lapar. Dae-woong sedang dalam mood baik dan menyarankan agar mereka berhenti untuk makan siang dalam perjalanan. Hal ini membawa senyum di wajah Mi-ho.

Dae Woong memberikan contoh daging dari supermarket! (Aduh.. ni Dae Woong pengen yang geratisan wae... ada2 ja). Karena Mi-ho bukan manusia, Dae-woong berkata pada Mi-ho kalau dia tidak perlu khawatir bila ditertawakan karena memakan lebih dari satu sample daging. Dae-woong juga menyuruh Mi-ho untuk memakan sebanyak yang dia inginkan. Dengan penasaran, Mi-ho berjalan menuju gang sambil menyanyi, “Sapi! Sapi! Sapi!”
Dong-joo juga ada di toko itu, menyaksikan Mi-ho. Sambil tersenyum, dia berpikir, “Kau pasti menikmati kehidupan manusia, Nona Gumiho.” Meskipun Dong-joo tidak mengatakannya dengan keras tapi Mi-ho mendengar kalimat itu dan mencari-cari berkeliling pemilik suara itu. Dong-joo melanjutkan, “Kau telah dikurung dalam waktu yang sangat lama – dunia telah banyak berubah, benar kan?” Dong-joo menyuruh Mi-ho untuk tidak khawatir, karena dia tidak ingin menyakiti Mi-ho sekarang (Mungkin maksudnya dia bakalan nyakitin Mi Ho suatu saat nanti).
Dong-joo menantang Mi-ho untuk menemukan dirinya. Dong-joo penasaran apakah Mi-ho dapat mencari dirinya di dalam keramaian. Mi-ho mengikuti perasaannya. Dia berkeliling di toko itu lalu bertatapan dengan Dong-joo. Pandangan ini membangunkan kenangan masa lalu Mi-ho yang telah terkubur lama tentang penjelamaan masa lalunya. Mi-ho berjalan ke tempat Dong-joo.

Mi-ho bisa merasakan hubungan diantara mereka tapi tidak bisa mengenali siapa laki2 itu dan bertanya apakah dia yang memanggilnya. Dong-joo mengiyakan. Mi-ho menyentuh wajah Dong-joo dengan tangannya dan mengatakan, “Kau juga bukan manusia.” Sebagai gantinya, Dong-joo juga menaikkan tangan untuk menyentuh wajah Mi-ho lalu mengatakan, “Dan kau juga bukan gadis yang aku kenal.” Dong-joo menjelaskan kalau ada makhluk gaib lain yang mirip dengan Mi-ho. Berikutnya, Mi-ho bertanya apakah Dong-joo juga makhluk seperti itu.
Mi-ho menduga kalau meskipun Dong-joo memang makhluk gaib tapi dia mungkin masih lebih kuat darinya. Tapi Dong-joo melawan Mi-ho – selagi Mi-ho kehilangan mutiara titisan serigalanya, Dong-joo lebih kuat dari Mi-ho! Faktanya, Mi-ho telah melemah begitu sangat hingga dia tidak bisa mengenali siapa Dong-joo sebenarnya. Jika Dong-joo berusaha menangkap Mi-ho, maka Mi-ho tidak akan mampu melawan.

Mi-ho meniru sikap kekanak-kanakan Dae-woong dan menjamin bahwa mutiara titisannya ada di tempat yang dekat dan aman. Dong-joo bertanya pada Mi-ho apakah dia benar2 mempercayai Dae-woong tidak akan lari atau mengabaikannya. Dong-joo memberikan satu nasehat bijak pada Mi-ho, “ Jangan percaya pada manusia.

Saat Dong-joo pergi, dia berjanji akan menemui Mi-ho lagi nanti. Di sisi lain, Dae-woong menuju ke counter kosmetik untuk berdandan selagi Mi-ho memakan makanannya. Disana, Dae-woong menemui Hye-in. Wanita  ini telah berubah menjadi wanita dengan rambut panjang (karena hair extension) dan mengenakan baju putih. Dia berharap penampilan ini bisa sesuai dengan keinginan sutradara. Hye-in menyapa Dae-woong dengan antusias.
Karena ingat pesan Mi-ho, Dae-woong mencoba membebaskan lengannya dari Hye-in dan wanita ini memperhatikan dengan kesal. Ketika Hye-in menyarankan agar mereka pergi ke tampat audisi bersama, Dae-woong membuat alasan kalau sebaiknya Hye-in pergi tanpa dirinya. Hye-in tidak mengerti kenapa Dae-woong  jual mahal tapi Hye-in kesal dengan reaksi Dae-woong. Padahal sebenarnya, Dae-woong meratapi keputusan untuk menyuruh Hye-in menjauh darinya.

Dae-woong kembali ke tempat daging untuk menjemput Mi-ho. Padahal sebanarnya Mi-ho berada di atas di tempat penjualan pakaian. Disana, Hye-in melihat Mi-ho (Mi-ho sedang menciumi jaket kulit lalu berusaha menggigitnya). Hye-in menebak kalau Dae-woong mengabaikannya karena Mi-ho.
Hye-in mendekati Mi-ho dan mengatakan kalimat yang merendahkan tentang Dae-woong yang pergi tanpa Mi-ho. Sebaliknya, Mi-ho justru merasakan hal yang berbeda dan yakin sekali kalau dae-woong sedang berada di dekat sini sedang mencarinya. Mi-ho melawan pernyataan Hye-in. Berikutnya, Hye-in mengatakan, “Dae-woong membuatmu menunggu. Apa kau mengira aku berbohong padamu?” Mi-ho tidak meladeni perkataan Hye-in dan dengan singkat menjawab, “Iya. Itu dia disana.” Mi-ho menunjuk Dae-woong yang sedang berada di kejauhan. Mi-ho lalu menambahkan dengan penuh percaya diri, “Kau pasti pembohong!”
Ini membuat Hye-in sangat marah dan dengan cekatan dia melakukan gerakan menantag ke arah Mi-ho. Tapi dengan gampang Mi-ho bisa mengalahkan Hye-in yang tentu saja hasilnya adalah Hye-in terkapar di lantai dengan kopi melumuri pakaian putihnya. Dae-woong berlari ke sisi Hye-in dan Hye-in menyalahkan semuanya pada Mi-ho. Hye-in benar bersandiwara, berakting sebagai sosok yang sangat sedih dan berkata kalau baju baru ini diperlukan untuk konsep audisinya.

Dae-woong bergerak untuk membereskan segalanya dan menyuruh Hye-in untuk bergegas ke tampat audisinya. Dia akan mencarikan baju pengganti untuk Hye-in dan membawanya ke tempat audisi. Dae-woong bahkan menelpon bibi Min-sook untuk mendapatkan dana tambahan guna membeli baju baru.
Setelah membeli baju, Dae-woong bergegas ke tampat audisi dimana Doo-hong memimpin semua kegiatan dan tidak senang pada para kontestan. Hye-in sebenarnya sudah memutuskan memakai baju putih karena sudah mendengar keinginan sutradara terhadap gadis tertentu yang berbaju putih, mencoba peran utama wanita. Tapi itu percuma karena peran utama wanitanya sudah ada (Iya.. itu adalah Mi Ho, walau belum di temuin). Waktu Dae-woong sampai di tempat itu, semuanya sudah selesai. Dia telah melewatkan kesempatannya untuk ikut audisi.
Melalui telpon, Dae-woong mendengar kalau Hye-in melakukan audisinya dan mencoba mengatakan kalau tidak apa bila Dae-woong melewatkan audisinya. Padahal jelas2, Dae-woong merasa super kesal. Saat semua kegilaan ini berlangsung, dia bahkan melupakan Mi-ho. Akan tetapi, berkat kemampuan penciuman gumiho yang dimiliki, Mi-ho dapat merasakan keberadaan Dae-woong. Dia sedang duduk di lobi dengan lemas.

Mi-ho tidak mengerti kalau Dae-woong menyalahkannya atas semua kejadian yang terjadi hari ini. Dimulai dengan daging sampai kopi yang terjatuh – Hye-in membuat segalanya terlihat kalau Mi-ho yang telah mendorongnya dan menyebabkan bajunya kotor. Mi-ho sama sekali tidak protes. Dengan penuh kebencian, Dae-woong menuntun Mi-ho keluar dan sampai di dermaga ferry di sungai Han.

Pelayanan makan malam sedang dipersiapkan oleh sebuah resto di atas kapal saat mereka sampai. Mi-ho tidak menyukainya sebab merasa tidak nyaman karena dikelilingi banyak air dan memohon agar pergi ke tempat lain saja. Tapi Dae-woong mengatakan dengan tegas kalau disinilah dia ingin makan malam. Dia lalu pergi ke kamar mandi selagi Mi-ho berdiri sendiri dimana dia berusaha menghilangkan rasa takutnya. Ketika makanan telah siap, Mi-ho memaksa dirinya untuk ke tempat makan.
Karena di kelilingi oleh air, kesaktian Mi-ho menjadi tidak berfungsi dan membuatnya sama sekali tidak bisa menjaga diri. Tapi dia tidak ingin protes sebab Dae-woong sedang bad mood. Jadi Mi-ho dengan setia menunggu. Dia sama sekali tidak bisa merasakan kalau Dae-woong keluar kapal. Dae-woong berlari di sepanjang dermaga dan meninggalkan Mi-ho sendirian. Mi-ho baru sadar kalau Dae-woong pergi saat dia melihat keluar dermaga dan melihat Dae-woong menjauh. Dia sangat sedih dengan kenyataan bahwa Dae Woong meninggalkannya sendiri di kapal ferry itu.

Mi-ho menjadi takut. Dia berteriak memanggil Dae-woong. Di sisi lain, Dae-woong  mengatakan pada dirinya sendiri kalau dia tidak peduli pada apapun yang terjadi pada Mi-ho. Dia bukan siapa – siapa Dae Woong.
Di atas kapal, Mi-ho jongkok di pojok kapal. Dia gemetaran. Mi Ho menyadari satu hal. “Dia mengabaikanku dan pergi. Setelah dia berjanji padaku.”
Mi-ho mulai menangis dan langit yang tadinya cerah berubah seketika menjadi gelap. Hujan gumiho atau yang biasa disebut fox rain mulai turun.

Hujan yang turun menghentikan langkah Dae-woong, dia sadar apa artinya hal ini, “Mi-ho menangis!”