Sabtu, 22 Oktober 2011

Story About My Friend



Author             :           Keympoot
Main cast         :           Shim Shira, Key SHINee
Support cast    :           SHINee members
Genre              :           Friendship, Family, Sad
Rating             :           PG-13

Di sebuah hutan pinus yang indah, terdapatlah sebuah piano tua yang masih bagus untuk digunakan. Hujan turun mengguyur piano itu. Seorang pria tampan memainkan piano itu. dia hanya menggunakan satu jari, tetapi nada yang terbuat menjadi lagu yang indah. Hujan rintik-rintik mengenai rambut dan wajah pria itu. Pria itu tersenyum sumringah dan melirik kesampingnya. Ternyata di situ ada seorang wanita cantik berambut sebahu sedang membantu pria itu memainkan nada-nada piano tua itu. Sehingga terciptalah nada yang indah. Pria tampan itu tersenyum dalam tidurnya. Iya berminpi indah malam itu.

Waktu menunjukan pukul 03.30 malam, seorang pria lain berjalan kearah kamarnya setelah selesai buang air di kamar mandi. Ketika berjalan, dia melihat pintu kamar sahabat terbaiknya di dorm itu terbuka. Dia masuk ke kamar itu. dilihatnya sahabat terbaiknya itu sedang tersenyum dalam tidurnya. Dia merenggut, tapi dia mengerti benar apa yang sahabatnya senyumi dalam tidurnya itu.

“Ini adalah cerita temanku, yang membuat hatiku sakit” ucap pria itu yang diketahui bernama Jonghyun. Dia memperlihatkan wajah gusarnya.

***

Pria tampan itu memakai seragam SMAnya dia menelusuri lorong sambil membawa ranting dan menggesekannya ke dinding. Hari itu suasana hatinya cukup baik. Saking baiknya, dia menjadi seperti bocah yang mendapatkan mobil-mobilan yang diinginkannya. Tiba-tiba dua sahabat terbaiknya datang dan langsung memeluk ala pria dari belakang. Merekan tertawa bersama saat itu. “Key-ah mengapa kau pergi duluan begitu. Seenaknya saja meninggalkan kami!” seru Jonghyun kepada pria tampan itu. pria itu bernama Kim Kibum atau lebih akrab dipanggil Key. “Iya Kibum-ah kau tega sekali. Kami sampe lari-lari agar bisa mengejarmu” kata sahabat Key yang satunya, yang tentu saja tak kalah tampan dari Key maupun Jonghyun. Pria itu bernama Lee Jinki atau biasa dipanggil Onew. “Mianhe, tadi aku senang sekali, sampai tidak mengingat kalian” pria tampan atau Key itu menyunggingkan senyum khasnya. “Kau jahat sekali! Mentang-mentang sudah punya kecengan baru, dasar anak nakal!” Jonghyun mengacak-ngacak rambut Key yang diperparah oleh Onew yang ikutan mengacak rambut sahabatnya itu. sementara Key malah nyengir kuda. Dia sangat senang hari itu, jadi tak ada alasan untuk marah ketika rambut yang telah susah payah dia tata diacak-acak oleh dua orang yang sangat dia sayangi itu.

***

Hari itu hujan deras, Key berteduh di depan sebuah gedung bernuansa minimalis itu. dia mencoba mengeringkan rambutnya dengan mengacak rambutnya sendiri. Seorang wanita muncul – ikut berteduh di tempat itu juga. Key menatap wanita itu. wanita itu masih berusaha mengeringkan rambut serta baju dan wajahnya yang basah. Terlihat dari name tag gadis itu, iya bernama Shim Shira. Dengan agak malu Key menyodorkan handuk miliknya untuk mengeringkan rambut gadis itu. “Pakailah itu!” kata Key pada gadis itu. dia sama sekali tidak melirik gadis itu. dia takut ketahuan kalau dia sangat senang ketika tahu gadis disebelahnya adalah gadis yang iya harapkan. “Go.. gomawo..” balas gadis itu malu-malu sambil mengambil handuk dari Key. Shira tersenyum manis yang dibalas dengan senyum yang manis juga dari Key.

***
            
        Hari itu hujan lumayan lebat. Key sedang duduk di sebuah kafe. Dia duduk di dekat jendela sehingga hujan di luar dapat terlihat jelas. Senyuman terpancar dari wajahnya. Dengan posisi tangan yang menahan dagunya, dia melirik ke sebelah kirinya lalu tersenyum. Ternyata di sebelahnya sudah duduk gadis manis yang tentu saja adalah Shira. Shira meminum chocolate panasnya sedikit-sedikit untuk menghangatkan tubuhya. Key yang sedang tersenyum sumringah itu iseng menggambar hati pada kaca di sampingnya yang beruap karena hujan. Shira menyadari hal itu. dia melirik kearah Key. Yang dibalas dengan tangan Key yang dengan cepat menghapus gambar hati buatannya.
            
      Tanpa mereka sadari dua orang pria sedang memperhatikan mereka. Itu adalah Jonghyun dan Onew, sahabat baik Key. Jonghyun yang saat itu sedang memegang laptop kesayangannya memperlihatkan wajah kesalnya melihat sahabat terbaiknya itu. onew berusaha menenangkan Jonghyun dengan menepuk pundak pria itu.

***

           Key sedang memainkan piano tua bersama Shira. Shira yang memainkan nadanya, sedang Key hanya membantu nadanya terbuat dengan menekan satu nada dengan satu jarinya. Hasil dari kerja mereka memang lumayan. Mereka berdua tersenyum dengan sangat bahagia. Kali ini dua orang pria juga memperhatikan mereka. Bukan jonghyun atau Onew. Itu adalah sahabat Key yang lain. Yaitu Taemin dan Minho. Mereka berdua terlihat gusar melihat sahabatnya itu. walau mereka tidak sedekat Jjong atau Onew dengan Key. Tapi mereka cukup tahu alasan mereka gusar melihat tingkah sahabatnya itu.

            Taemin yang telah gusar, memukul pintu di belakangnya pelan. Dia keluar dari ruangan itu dengan wajah sepetnya. Minho masih mengamati kejadian yang telah dia lihat ini. Terlihat dengan jelas bahwa namja itu sangat sedih. Entah karena alasan apa. Dia terus saja memperhatikan Key dengan seksama.

            Key sama sekali tidak sadar itu semua. Dia hanya terus tertawa menikmati kebersamaannya dengan Shira. “kau bodoh!” kata Key memukul pelan kepala Shira ketika gadis itu salah memainkan nada piano. “Dari pada kau yang hanya bisa menjadi pembantu saja. Apa itu bermain piano?” Shira membalas Key dengan sengit.


***

            Hari itu kelima sahabat itu sedang berkumpul di dorm mereka. Mereka memang tinggal bersama. Walau kadang sering saling kesal, tapi mereka sangat bahagia tinggal bersama. Key yang bosan, menuju ke ruang telepon yang ada di sebelah tempat mereka berkumpul. Ruangan telepon yang juga ruang computer memang sengaja dibuat di samping ruang keluarga. Tempat itu hanya dihalangi oleh kaca yang tembus panjang. Yang membuat orang yang berada diruang keluarga akan mengetahui siapa yang sedang menggunakan computer atau menelpon.

            Karena tembus pandang, keempat namja itu melihat apa yang Key lakukan. Mereka melihat Key sedang bertelpon ria dengan seseorang. Wajahnya terlihat sangat senang ketika sedang menerima telpon itu. semua orang di luar, yang tahu apa penyebab kelakuan sahabatnya itu tambah gusar. Key terus tertawa saking senangnya. Jonghyun yang telah benar-benar sebal dengan apa yang dilihatnya. Akhirnya memutuskan untuk menghampiri Key dan kembali mengingatkannya. Tangan Onew dengan sigap meraih tangan Jonghyun walau akhirnya berhasil menangkis tangannya.

            Jonghyun masuk keruang telfon dan menghampiri Key. “Sadarlah Key. Mengapa kau seperti ini terus?” Tanya Jonghyun yang dibalas dengan wajah seram oleh Key. Walau begitu, Jjong masih tetap mencoba melepaskan gagang telfon dari tangan Key. Key menahan gagang telfon itu, tapi pada akhirnya dia melemparkan gagang telfon itu. “Dia sudah meninggalkanmu Key. Aku mohon jangan bersikap begitu lagi” kata Jonghyun lagi.

            Key langsung berjalan akan meninggalkan Jonghyun. Baru saja dua langkah, teman-temannya yang diluar juga ikut masuk. “Jjong benar Key! Sadarlah! Jangan terus-terusan seperti ini. Kami sangat menghawatirkanmu” Onew akhirnya ikut berbicara juga. Dia menepuk-nepuk bahu Key. Menenangkan namja itu. walau masih tetap tak berefek di depannya. “Hyung kumohon!” Taemin juga ikut nimrung. Sedang Minho hanya diam tapi menunjukan muka sedihnya.

            Disaat itu Key menangis tersedu. Dia sangat tidak bisa menerima kenyataan. Jonghyun maju mendekat. Dia memegang lembut bahu Key. “kau tidak usah terlalu memaksakan dirimu. Kau masih punya kita berempat jika memang kau tidak sanggup dengan hubungan ltu” Jonghyun menepuk-nepuk bahu Key.  
“jangan membuat hidupmu jadi terlihat menyedihkan. Kau boleh terus memikirkannya. tapi cobalah untuk sedikit demi sedikit hanya menyimpannya di dalam hatimu. Tidak perlu sampai membayangkannya ada di sampingmu” Jonghyun kembali berkata.

***

Kembali ke waktu Jonghyun dan Onew melihat Key sedang di kafe dan tersenyum sumringah. Mereka melihat ketika Key menggambar hati di kaca dan melirik ke sebelahnya lalu tersenyum. Ternyata di sebelahnya sama sekali tidak ada siapapun. Jonghyun dan Onew menyadari kalau temannya itu sedang memikirkan gadisnya. Ketika itu di ketahui bahwa Key hanya menghayal dia sedang bersama Shim Shira, gadis yang dicintainya.

***

            Kembali pada saat memainkan piano, Taemin dan Minho juga memergoki Key yang lagi-lagi bermain piano sambil tersenyum sumringah dan terus melirik sambil tersenyum ke sampingnya. Yang ternyata tidak ada siapa-siapa disana. Entah pria itu tersenyum pada siapa. Dua teman yang memergokinya kembali tahu apa penyebab sahabatnya itu tertawa sendiri seperti itu. lagi-lagi Shira lah penyebabnya. Gadis itu selalu membuat Key seperti itu selama hampir setahun terakhir.

            Tapi setelah teman-temannya pergi, Key mulai merasakan bahwa itu semua hanyalan. Dia mendesah kesal di kafe itu. menelungkupkan wajahnya di balik tangannya. Dia kesal juga dengan sikapnya sendiri. Ketika Taemin dan Minho telah pergi pun,Key langsung merasakan hayalannya hilang. Dia merasa kalau dia bermain piano sendirian. Dia sedih dan matanya pun berkaca-kaca.

***

            Kembali keruangan telefon tempat mereka berlima berkumpul.
“Masih ada kami hyung!” Taemin ikut berbicara. “Taemin benar Kibum-ah” Minho yang sedari tadi diam pun ikut mengeluarkan suaranya. “Jangan begini lagi, kami sedih melihatmu begini” Onew juga ikut mengeluarkan suaranya. “kita akan bahagia jika terus bersama Key-ah” Jonghyun jalan kehadapan Key dan tersenyum lebar. Membuat Key ikut tersenyum disusul dengan senyuman Onew, Taemin, dan Minho. Dari senyuman mereka jadi tertawa bersama. Kehangatan kembali terasa diruangan itu.

***

Flashback

Key dan Shira sedang berdiri bersama di pinggir jalan. Key memegang tangan Shira erat. “Istirahat sebentar?” Tanya Shira. Key mengangguk setuju. Mereka duduk di kursi taman. “Aku akan membeli ice cream dulu disana ya” key menunjuk salah satu toko ice cream dekat situ. Shira mengangguk setuju. Key meninggalkan yeojanya sebentar dan berlalu pergi. Shira mendengar suara isak tangis seorang anak. Ternyata itu anak perempuan yang sedang mencari ibunya. Anak perempuan itu akan menyebrang jalan. Ketika Shira akan menghampirinya, anak perempuan itu malah menyebrang jalanan sendiri tanpa memperhatika jalanan sekitarnya. Disana banyak mobil yang melaju kencang. Shira segera berlari menghampiri anak itu. akhirnya salah satu mobil yang bisa menabrak anak itupun muncul, jarak antara mobil yang melaju kencang dengan anak itu sangat dekat. Shira berlari dengan cepat dan mendorong anak itu ke sebrang. Tapi naas mobil yang jaraknya sudah sangat dekat dengan anak tadi, sulit untuk Shira hindari. Gadis itu tertabrak dan terpental cukup jauh. Darah mengucur dari kepalanya. Orang-orang dan pengemudi mobil tadi langsung mengerubunginya dan menggotong membawanya ke rumah sakit.

Ketika mendengar suara dentuman keras, Key baru saja keluar dari toko ice cream. Gadis yang tertabrak itu sangat key kenal. Walau wajahnya tak terlihat, tapi syal dan baju yang gadis itu kenakan adalah milik Shira. Belum lagi tas pemberian Key dua hari yang lalu itu. ice cream yang di tangannya jatuh begitu saja. Ketika tubuh Shira dibawa kearah mobil, key berlari menghampiri tubuh itu. Shira dengan cepat dimasukan kedalam mobil. “Aku temannya!” Key berteriak dan ikut masuk ke dalam mobil itu. dia menaruh kepala Shira yang bercucuran darah diatas pangkuannya. Dia mengelus-elus wajah itu sambil terus mengucapkan kata “Bertahanlah”.

Ketika sampai di UGD Shira langsung diperiksa Key menunggu diluar dengan cemas. Dokter keluar setelah Key menunggu selama 5 jam. Tanpa diketahui, teman-teman Key juga keluarga Shira sudah ada disitu. Sepertinya dalam kecemasannya pria itu masih sadar untuk member tahu mereka semua. Key langsung menghampiri dokter itu. dokter itu menggeleng tanda bahwa semuanya telah berakhir. Key langsung berlari kedalam dan melihat yeojanya itu telah terbaring lemah dengan wajah pucat. Dia terduduk lemah di samping yeojanya. Dia menangis kencang.

Flashback End

***

Untuk terakhir kalinya, Key berjanji tidak akan pernah selalu terbayang oleh bayangan Shira. Dia kembali berminpi Shira yang telah memakai baju putih khas sedang memainkan pianonya ditengah gemericik hujan. Key menghampiri Shira dan kembali membantu Shira memainkan pianonya dengan satu tangan. Menambah keharmonisan nada piano yang dibuatnya.