Jumat, 09 Desember 2011

(FF Special Minho Party) The Fact Behind Minho Birthday Party


The Fact Behind Minho Birthday Party

Main cast         : Choi Minho, Kim Asha,
Support cast    :  SHINee member, orang tua Minho, kakak Minho, ibu Asha
Genre              :  friendship, family
Rating             :  General

A.N : Maaf kalo ceritanya lebay, alay, gak seru, ya pokoknya gitulah. Maklumi saja, aku hanya seorang anak SMA labil yang pengen ngasih hadiah buat idolanya tapi gak punya kemampuan. Cuma nulis FF lah yang bisa aku lakuin karena cuma butuh ide, tenaga, cemilan, dan gak pake mahal. Walau aku tahu kemampuan nulis aku masih jelek banget, tapi what the f*** lah. Mau jelek mau kagak, mau ada yang baca atau kagak, yang penting gue udah ngasih hadiah sederhana buat seorang Choi Minho yang sebenernya udah pasti dapet banyak hadiah mahal dari banyak orang dan gak butuh hadiah kacangan kaya yang gue buat #jadi keluar deh bahasa kampungnya, mian ya. Yang penting mah niat lah, SELAMAT ULANG TAHUN MINHO OPPA. 

***
            Perasaan itu selalu bersarang di hati pria itu. Rasa sedih karena tak dianggap oleh teman senasib seperjuangannya dari 6 tahun yang lalu. Entahlah pria itu benar-benar bingung dengan orang-orang. Teman-temannya, hyungnya, bahkan orang tuanya selalu memperlakukan dia berbeda. Mungkin di mata fans-fansnya semuanya selalu berjalan dengan baik. Persahabatan mereka selalu baik luar dalam. Ya mungkin keempat temannya yang lain memang baik luar dalam, tapi tidak untuk persahabatan mereka dengannya. Sepertinya baik di luar pun tidak. Setiap ada acara yang mengharuskan mereka tampil bersama, walaupun dia diajak bersenang-senang bersama tapi selalu saja ada kalanya dia yang paling di cuekan disitu. Fans mungkin berfikir kalau dia memang pendiam dan selalu penuh karisma. Tapi sebenarnya dia selalu bertanya dalam hati, apakah aku tidak bisa ikut seperti mereka? Bersenang-senang sepenuh hatiku? Aku juga anak yang ceria seperti mereka, aku bisa lebih gila dari mereka, tapi sepertinya memang mereka lebih baik tanpaku. Itulah kenapa dia hanya diam dan ikut tertawa saja.

            Seperti tahun-tahun sebelumnya. Awal desember kali ini sangat membosankan untuknya. Bukan dia tidak bersyukur karena telah diizinkan melihat dunia yang indah dan dipenuhi orang-orang yang dia sayangi. Tapi dia selalu saja sedikit sebal dengan bulan kelahirannya ini. Tanggal 1 desember selalu menjadi hari melelahkan untuknya. Baru saja tanggal 1, masih beberapa hari lagi sebelum ulang tahunnya. Tapi setiap dia menghadiri suatu acara atau pun mengadakan konser bersama teman-temannya, ucapan ulang tahun dari semuanya selalu menghiasi harinya. Bahkan kemarin, masih di bulan November saja sudah ada ucapan selamat ulang tahun untukku juga Onew hyung, pikirnya. Yah walau hanya ketika ada acara saja. Di kehidupan sesungguhnya, hal itu jarang sekali terjadi. Terakhir kali dia merayakan dengan keempat temannya adalah ketika mereka sedang mengeluarkan single album ke-3nya. Pada saat itu hubungan dia dan keempat temannya sedang baik-baiknya. Padahal sebelumnya saja mereka tidak pernah merayakan ultahnya, tapi saat itu mereka berlima merayakannya. Tapi setelah itu sampai sekarang, tidak lagi karena hal yang sangat dia benci. Dari pertama dia debut, dia memang selalu saja menjadi orang yang paling banyak di gosipkan dengan banyak artis wanita. Sempat hal itu membuat rumit masalah grupnya yang pada saat itu dibilang tidak propesional lah, grup yang seperti perempuan lah, pokoknya saat itu memang mereka sedang mempunyai kontroversi, apalagi ditambah masalah scandalnya itu. Entah mengapa mereka jadi semakin merenggang seperti saat awal mereka bertemu dan direncanakan akan dibentuk dalam satu grup yang akan diberi nama SHINee.

            Taun ini pun sama, walaupun keempat temannya saling memberinya selamat dan hadiah-hadiah yang mahal di hadapan para fans, tapi dikehidupan sesungguhnya mereka hanya diam. Paling hanya ucapan selamat dingin dari Taemin ketika hari ulangtahunnya. Itupun tanpa senyum. 2min yang dibicarakan orang-orang sebenarnya tidak pernah ada.

Hari ini 4 desember, 5 hari sebelum ulang tahunnya. SHINee sedang tidak ada jadwal, dia memutuskan untuk berjalan-jalan. “Hyung aku jalan-jalan dulu ya, kalau ada apa-apa telfon saja. Aku selalu mengaktifkan handphoneku kok, kalau lowbath akan ku beri tahu” pria itu bicara pada teman sekamarnya yang saat itu sedang asik memainkan gitar kesayangannya. Temannya itu tak menjawab, pria itu sudah terbiasa dengan hal seperti ini. Sebenarnya itu hanya basa-basi. Dia tahu, sekalipun ada kebakaran di dorm, keempat orang itu tak kan pernah menghubunginya. Pasti mereka akan lebih memilih menghubungi manager atau mungkin orang tuanya. Dia pasti menjadi orang terakhir yang tahu jika ada sesuatu terjadi. Itu sudah biasa untuknya.

Dia tak menghiraukan reaksi hyungnya itu. Dia memakai bajunya. Dia menggunakan kacamata hitam dan topinya. Setelah itu dia membuka pintu. “Minho jangan buat masalah” hyungnya itu akhirnya bicara. “Baik Jonghyun hyung, aku hanya ingin jalan-jalan” jawab Minho pada Jonghyun. Pria itu adalah Minho, ya Minho SHINee. Mungkin sekarang hampir semua orang tahu dia. SHINee sudah terkenal, bahkan sudah merambah ke benua Amerika dan Eropa. Tidak seperti yang fans ketahui, begitulah kehidupan nyatanya. Dia merasa tak ada yang memperdulikannya. Selalu menyendiri, bukan gara-gara ingin menjaga karismanya, tapi memang dia sendirian. Seperti itulah yang dirasakannya walaupun banyak orang dan fans yang disayanginya, tapi dia merasa semua orang tidak balik menyayanginya. Malah seperti membencinya. Entahlah, itu hanya hal yang dirasakannya.

Hari itu Minho berjalan menuju taman yang ada di sekitar dormnya. Taman indah yang memiliki air mancur yang cantik. Mungkin hanya dia yang tahu taman itu daripada keempat teman dormnya. Karena dialah yang paling sering berjalan-jalan mencari udara segar jika tidak ada acara. Tidak seperti Jonghyun yang memilih bermain alat musik dan membuat lirik bahkan lagu, atau Taemin yang memilih bermain bersama temannya atau siapapun kecuali Minho, atau Onew yang terus saja berlatih, juga Key yang lebih memilih shoping. Minho duduk di kursi yang menghadap langsung ke air mancur. Memandangi air mancur itu dengan tatapan kosong. Memikirkan kelanjutan hidupnya yang tidak ada kemajuan dari dulu. Ya mungkin memang dia lebih dikenal banyak orang sekarang. Tapi di kehidupan nyatanya satu orangpun tidak ada yang mengenal dirinya. Dia hanya sendirian.

Minho terpaku melihat air mancur itu, dia berjalan kearah air mancur itu. Sangat ingin membasahi kepalanya yang sangat pening. Taman itu benar-benar sepi hari itu. Hanya ada dia seorang disana. Menambah kesepian hatinya hari itu. Dia menuju air dan masuk kedalamnya. Dia berbasah-basah ria dengan air mancur itu. Entah mengapa tubuhnya tiba-tiba saja bergerak dan segera saja dia berdance ria ditengah air mancur itu. Ditelinganya seperti terputar lagu ciptaannya, yang tentu saja hanya dia yang tahu. Keempat temannya itu mana mengetahuinya. Musik itu memang melambangkan kesedihan dan kesepian hatinya, tapi walau begitu nadanya masih bisa dipakai dance walau hanya gerakan lamban tapi tetap powerfull. Dia benar-benar menikmati itu, dia merasa air-air itu menemani dan ikut menari bersamanya. Ya termasuk ikut menangis dalam diam juga bersamanya.

Seorang gadis cantik berjalan kearah taman itu. Gadis itu memakai dress selutut berwarna biru muda ditambah cardigan berwarna putih. Memakai sepatu flat putih bercorak biru muda, dan menggendong kucing Persia miliknya. Rambutnya yang panjang dia tata menggunakan jepitan bintang yang membuatnya tambah anggun. Gadis itu duduk di bawah pohon kesukaannya. Tiba-tiba saja kucingnya lepas dari gendongannya. Dia spontan mengejar kucing itu yang ternyata menuju kearah air mancur, bahkan memasuki air mancur itu. Tanpa sadar gadis cantik itu juga mengejarnya masuk ke dalam air mancur itu.

Minho masih saja menari dengan alunan lagu ciptaannya di telinganya. Dia benar-benar tidak sadar ada kucing yang menuju kearahnya. Bahkan dia juga tidak sadar ada gadis yang mengejar kucing itu menuju kearahnya. “Ya, Valerie! Jangan kesitu nanti kau basah” ujar gadis yang mengejar kucingnya itu. Sepertinya gadis itu juga tidak menyadari ada pria yang sedang menari di air mancur itu. “Valerie! Kyaaaaaaaa!” teriak gadis itu ketika tubuh rampingnya menabrak Minho. Walau dalam keadaan tidak sadar, tapi Minho dengan gesit menangkap tubuh gadis itu. Lama mereka dalam keadaan seperti itu dan berbasah-basahan. Sampai kucing Persia milik gadis itu mencoba menyadarkan mereka dengan menarik-narik celana Minho pelan. Minhopun segera membenarkan posisi mereka. “mianhe, ini semua gara-gara aku mengejar kucingku tanpa melihat kanan kiri” gadis itu membungkukan sedikit tubuhnya, menyadari yang menabrak adalah dirinya.

“gwaenchana, ini kucingmu” kata Minho sambil memberikan kucing gadis itu kembali kepemiliknya. “ah, gomawo. Valerie kau itu bandel ya” gadis itu langsung saja mengoyang-goyangkan kucingnya sambil memarahi kucing itu. Minho melihat itu dengan bingung. Di otaknya berkeliaran pertanyaan apakah gadis itu gila memarahi seekor kucing yang tentu saja tidak mengerti ucapannya. “emmm, sebaiknya kau keluar dulu dari air mancur ini, bukankah tubuhmu sudah basah kuyup nona?” Minho menyadarkan gadis itu kealam sadarnya. “ah, ye” gadis itu seperti malu karena sudah seperti orang gila dihadapan seorang pria.

Mereka duduk di kursi tempat Minho tadi. Saling diam dan seperti tak ada yang berani untuk memulai. “apa kau tidak dingin? Dan bajumu, kurasa sedikit…” Minho menunjuk baju yang tepat diarah dada gadis itu. Terlihat pakaian dalam gadis itu yang terlihat karena baju yang dipakainya cukup tipis, walau memakai cardigan tapi cardigan itu hanya menutupi tangan dan punggungnya saja . lagipula warna cardigannya juga putih dan akan memperlihatkan pakaian dalamnya jika bajunya basah. Gadis itu syok setengah mati, dia cepat-cepat memeluk kucingnya erat-erat di dadanya dengan maksud ingin menyembunyikan pakaian dalam warna merah mudanya yang terlihat. Minho terkekeh pelan, “aku sedang tidak pakai jaket. Rumahmu jauh tidak dari sini? Kalau jauh lebih baik ke rumahku dulu, nanti kupinjamkan kau baju Taemin yang agak kecil. Sepertinya akan muat untukmu” kata Minho mengalihkan kecanggungan yang dibuatnya. “e emm, rumahku harus melewati dua blok dari sini” gadis itu berkata dengan sedikit gemetaran. Terlihat bahwa dia kedinginan. Wajar saja, dia basah kuyup dan ini sudah mau memasuki musim dingin. “rumahku dekat sekali dari sini, hanya beberapa meter. Kalau begitu ayo kerumahku dulu, kalau tidak sepertinya kau akan pingsan sebelum sampai di rumahmu” ajak Minho sambil berdiri dari tempatnya.

Mereka memutuskan untuk ke dorm Minho dulu, memberikan gadis itu baju kering. Lalu Minho akan mengantarnya pulang. Di perjalanan, gadis itu menatap Minho kagum. “Mengapa masih ada pria sebaik dia? Padahal aku yang menambraknya duluan. Tapi apa yang membuat dia ada di tengah air mancur begitu? Aneh” ujar gadis itu dalam hati. Ketika sampai di bangunan apartementnya, Minho menggiring gadis itu dengan memegang tangan si gadis. Takut akan ada paparazzi yang mengenalinya. Benar saja, ada seorang yang memotret mereka berdua tanpa Minho sadari.

“Aku pulang” ujar Minho ketika sampai di dorm. Seperti biasa, tidak ada jawaban sayang dari Key seperti ketika Taemin pulang. Atau tidak sambutan Jonghyun juga senyuman ramah Onew untuk Taemin. Kepada Minho mereka hanya diam seperti tidak pernah ada orang yang berujar. Minho menghembuskan nafas pelan. “Taem aku pinjam bajumu untuknya, kasihan dia basah kuyup” kata Minho menghampirri Taemin yang saat itu sedang makan. Ketika mendonggak Taemin seketika saja tersedak. Dia tidak menyangka aka nada wanita disitu. Tidak hanya Taemin, karena Minho seperti membawa seseorang, ketiga orang temannya yang lain juga langsung syok ketika melihat Minho dengan seorang wanita dan mereka berdua sama-sama basah kuyup. Tidak terkecuali si gadis yang setelah beberapa menit baru menyadari bahwa Taemin yang pria di depannya maksud adalah Taemin SHINee, salah satu idola korea. Gadis itu sangak syok berat, karena dia juga termasuk salah seorang Shawol,  dan dalam satu hari langsung dihadapkan dengan mereka semua. Seperti mimpi saja,

“ceritanya panjang, nanti setelah dia ganti baju baru aku akan jelaskan. Sekarang bisakah kau pinjami dia baju?” Tanya Minho ketika tidak juga mendapat persetujuan Taemin. “o oh, baiklah ayo ikut aku” kata Taemin. “Berikan kucingnya padaku, aku akan mengeringkannya” kata Minho lagi yang langsung dibalas dengan anggukan. Untuk mengganti halangan kucingnya, gadis itu menggunakan tangan untuk menghalagi pakaian dalamnya yang kelihatan. “pilih saja bajunya sesukamu, aku kembali ke hyung-hyungku ya” kata Taemin setelah menujukan tumpukan baju pria yang walaupun kecil tetap saja kebesaran dibadan wanita. Gadis itu memilih kaos tangan pendek yang jadi 5 centi diatas lutut ketika dipakai olehnya. Dia memutuskan tidak memakai celana lagi karena sudah menggunakan strit pendek di kakinya.

Gadis itu keluar dengan kaos warna putih dan juga strit biru mudanya. Dia menuju kearah kumpulan pria-pria idolanya itu dengan gemetaran. Minho sudah berganti baju juga sepertinya. Kali ini dia memperlihatkan wajah tampannya sambil duduk memangku kucing gadis itu. Keempat anggota SHINee lain juga berkumpul disitu. Sepertinya Minho sudah menceritakan semuanya walaupun membuat keempat orang itu tambah pusing. Kepala mereka dipenuhi pertanyaan, lalu untuk apa Minho basah-basahan di air mancur? Tidakkah itu tindakan gila? Pikiran keempat orang itu. “ehem, jadi siapa namamu?” Tanya Key menjadi orang cerewet lagi. “a aku Kim Asha” jawab gadis itu pelan. “oke Asha, jangan memberi tahu siapapun tempat tinggal kami ya, kami harap bisa mengandalkanmu” Jonghyun juga ikut bicara. “ne” jawab Asha singkat. “Sudah Minho, kau tau apa yang harus dilakukan, bereskan ini semua tanpa menimbulkan masalah” Onew berbicara dengan dingin yang membuat Asha yang masih syok tambah syok saja. Dia tidak tahu bahwa leader onew yang biasanya ramah bisa dingin seperti itu. Apa mungkin karena dirinya? Dia jadi menyalahkan dirinya sendiri dalam hati.

Keempat orang itu kembali pada kegiatan mereka masing-masing. Minho masih tertegun karena ucapan Onew tadi. Dia hanya diam di tempatnya, “mmm, Minho-sii bisakah aku pulang sekarang, sepertinya aku sudah baikan. Aku pun bisa pulang sendiri, kau tak usah mengantarku. Maaf ya jika aku membuat keributan disini”  ucapan Asha menyadarkan Minho dari lamunan panjangnya. “ah, maaf. Aniya, kau tidak membuat keributan kok, tenang saja. Oh baiklah akanku antar kau pulang. Lebih baik jangan menolak ya. Tunggu sebentar” Minho masuk ke kamarnya untuk mengambil penyamaran sederhananya lagi.

“ingat, jangan membuat keributan. Kau tahu Onew hyung kan? Dia bisa marah besar dan menghancurkan dorm kalau sampai kau membuat keributan. Hati-hatilah kepada gadis itu, dia bisa saja membuat karir kita menurun lagi. Jangan mengikutiku” Jonghyun langsung menyambutnya dengan peringatan yang sangat dimengerti Minho. Dia tahu bahwa keributan yang hyungnya maksud adalah scandal baru. Dan soal merusak karir tentu saja, jika ada scandal lagi pamor SHINee yang semakin bagus akhir-akhir ini akan menurun. Seperti saat Jonghyun dan Sekyung ketahuan media. Ya sebenarnya itu memang direncanakan management untuk membuat scandal baru. Padahal saat itu Jonghyun hyung punya gadis yang dia sukai. Gara-gara masalah itu, dia jadi tidak bisa dekat dengan gadis yang disukainya. Aku merasa kasihan padamu hyung. Minho prihatin terhadap teman sekamarnya ini. Sebenarnya dibanding dengan yang lain, Jonghyun adalah orang yang masih bisa dibilang perduli padanya. Mungkin itu karena mereka sekamar. Tapi Minho senang, walaupun dia tidak mengucapkan selamat ulangtahun seperti Taemin, tapi sikap perdulinya pada Minho membuat pria itu merasa masih ada orang yang perduli padanya walau dengan kata-kata yang tidak mengenakan.

***

Minho mengantar Asha pulang. Diperjalanan mereka hanya saling diam. Asha hanya mengusap-usap Valerie lembut. “mmm, aku merasa hubunganmu dengan member lain tidak terlalu baik ya? Ada apa? Bolehkah aku tau? Aku sebenarnya Shawol loh, aku baru tahu bahwa apartement baru kalian di daerah sini” Asha membuka mulutnya untuk mengusir kecanggungan diantara mereka. “hah, ti tidak. Kami baik-baik saja kok. Haha hanya perasaanmu saja kali. Benarkah kau Shawol? Wah berarti ini termasuk jumpa fans ya? Maaf ya kalau jumpa fansnya tidak cukup baik” Minho menjawab dengan canggung. “oh, baguslah kalau tidak ada apa-apa. Aku kira kalian sedang ada masalah, haha. Menurutku ini cukup baik, yah walaupun suasanannya aneh. Tapi setidaknya aku lebih beruntung daripada para Shawol atau bahkan Flamers diluar sana haha” Asha tersenyum manis pada Minho yang langsung membuat pria tinggi itu terdiam mengagumi senyum bidadari gadis itu. “mmm, jadi kau Flamers?” Tanya Minho masih menatap Asha. “ah, bagaimana ya? Se sebenarnya aku tidak punya orang yang paling aku suka diantara kalian. Kalian sama dimataku. Aku bisa jadi Flamers, MVP’s, Lockets, Blingers, ataupun Taemints. Tergantung situasi” Asha tersenyum lagi yang makin membuat Minho tertegun menatapnya.

Tidak terasa mereka sudah sampai di depan rumah Asha. Rumah yang megah dan unik. Rumah ini mungkin hanya rumah tingkat dua biasa. Tapi orang yang melihatnya sekilas saja bisa merasakan keunikan rumah ini. Tangkai pohon besar yang terletak di sebelah kolam air mancur yang walaupun kecil tapi indah. Entah pohon apa itu, tapi aura yang dikeluarkan pohon itu menambah nuansa klasik dirumah itu. Minho melihat rumah itu dengan kagum. “ayo masuk dulu!” ajak Asha pada Minho. “ah, ti tidak usah. Aku masih ada urusan. Lain kali saja ya” Minho menolak ajakan itu. Walau dalam hati dia sangat ingin masuk ke dalam rumah itu, tapi dia sadar siapa dirinya. Sebagai seorang idola dia tidak bisa melakukan itu. “Aku pulang dulu ya” Minho membalikan badanya akan pergi.

Setelah sekitar 10 langkah Asha meneriakan sesuatu yang membuat Minho tersenyum. “aku akan memanggilmu oppa seperti fansmu yang lain, mmm dan juga kau harus ingat namaku ya. Aku Kim Asha, nanti aku akan ke dormmu untuk mengembalikan baju ini”, Minho mengacungkan tangannya membentuk ok, “kembalikan saja ketika kita bertemu lagi di taman” jawab Minho masih sambil berjalan. Asha cemberut, padahalkan dia ingin bertemu lagi dengan yang lain dalam suasana yang agak baik, tidak seperti tadi. Tapi yasudahlah, dia masih bisa bertemu Minho. Besok mereka akan bertemu di taman, entah mengapa itu membuatnya bahagia.

***

Tanggal 6 desember 2011.

Tidak diketahui siapa gadis itu, sepertinya dia bukan aktris. Entah mengapa Minho dan gadis itu menuju dorm SHINee dengan keadaan basah kuyup seperti itu. Siapakah gadis itu? Apakah hubungannya dengan Minho dan SHINee? Mungkinkah dia pacar dari Minho SHINee yang tampan itu? Wah kalau iya beruntungnya gadis itu,

Minho tercengang ketika Key menariknya keruang keluarga dan memperlihatkannya berita baru di televisi. Berita tentang dirinya, scandal baru. Lengkap dengan foto di depan gedung dormnya. Yang bisa ditebak itu diambil kemarin. Minho langsung terduduk lemah, sudah siap mendengar amukan hyung-hyungnya, bahkan amukan Taemin juga.

“berikan kami penjelasan!” Onew berkata dengan dingin sambil melempar tabloid yang baru saja dia ambil dari luar. “hyu hyung, a aku juga tidak tahu ada yang memotret kami. A aku sudah berusaha berhati-hati” terang Minho dengan gugupnya. “Ya! Kau itu harusnya bisa memperkirakan hal itu. Kau sudah berulang kali seperti ini. KENAPA SELALU MEMBUAT SUSAH KAMI????” Onew berjalan ke kamarnya. Dia menutup pintu dengan cara menendangnya keras-keras. Membuat semua orang disitu kaget.

“Dengar! Aku sudah bilang padamu kemarin. Dia bisa menghancurkan dorm ini. Aku tak mau tahu, bereskan semuanya. Manager hyung menelfon akan ada konferensi pers siang nanti. Persiapkan alasan yang bagus, atau SHINee akan hancur oleh perbuatanmu” Jonghyun berbicara dengan dingin pada Minho. Tatapan matanya menyiratkan kekesalan pada dongsaengnya itu. Setelah mengatakan itu, Jonghyun keluar dorm. “Urus semuanya dengan baik, aku tahu kita memang tidak pernah bisa akur. Tapi aku mohon kali ini, jangan membuat masalah semakin besar” Key pergi sambil berbicara dengan nada lelah. Dia masuk kamarnya. Sambil akan menenangkan Onew. Semua orang tahu, hanya dialah yang bisa membuat Onew tidak meledak-ledak lagi. Ya walaupun dalam keadaan separah ini hal itu tidak akan mempan, tapi setidaknya dia bisa membuatnya semakin tenang.

Berbeda dengan hyung-hyungnya yang lain, Taemin tetap duduk di kursi itu melanjutkan melihat TV seperti tidak peduli atau merasa hal tadi tidak pernah terjadi. Dia hanya tertawa ketika melihat film komedi di TV. Dalam matanya menyiratkan kesebalan, tapi hanya sebatas sebal. Tidak ada kelelahan di matanya. Seperti menikmati yang terjadi saat itu. Minho hanya bisa menghela nafas berat.

***

Konferensi pers kali ini langsung dipenuhi oleh wartawan. Para anggota SHINee masuk dengan senyuman. Tentu saja karena menjaga image mereka di depan umum. “konferensi pers saat ini akan dimulai, kami akan berusaha menjawab sejelas mungkin” manager SHINee kyungshik memulai konferensi pers itu dengan senyumnya.

“mungkin ini lebih tepatnya konferensi pers ku kan? Haha. Jadi begini, aku mengakui foto itu memang aku. Tapi tidak seperti yang diceritakan pers, kami hanya teman. Dan kami basah karena terlalu asyik bermain saat itu” setelah Minho mengatakan itu, wartawan jelas saja riuh. Sepertinya karena gugup, Minho jadi membuat pertanyaan baru. Para wartawan langsung menyerbu dengan pertanyaan-pertanyaannya. Onew menatap Minho dengan tatapan sebalnya. Minho jadi bingung harus menjawab apa? Dia merasa jawabannya sudah sangat baik. Pertanyaan demi pertanyaan terus berujar tanpa jawaban yang jelas dari Minho.

Setelah sekitar 5 menit pertanyaan demi pertanyaan terucap, sepertinya Key merasa pusing. Dia ingat nama gadis itu Kim Asha. Gadis itu satu marga dengannya. Dia mempunyai ide. “maaf, aku tahu ini bukan konferensi persku. Tapi ini ada sangkut pautnya denganku juga. Sebenarnya gadis itu adalah sepupuku yang baru saja pindah dari Daegu ke daerah dorm kami. Hari itu memang hanya Minho yang tidak punya jadwal, jadi aku memintanya mengajak sepupuku itu untuk bermain. Dia selalu memintaku mengajaknya jalan-jalan, tapi akhir-akhir ini aku selalu sibuk, ya jadi begitulah yang terjadi. Mereka terlalu keasyikan bermain” Key langsung mendapat tatapan bingung dari keempat orang yang ada disana. Key mengatakan dia akan membereskannya dengan sorot matanya. Keempat orang itu langsung mengangguk setuju.

“lalu siapa nama gadis itu?” Tanya salah seorang wartawan. “namanya Kim Asha, dia adalah anak bibiku. Aku mohon tolong berbaik hatilah padanya. Jangan mengganggunya. Dia baru disini, kumohon pada kalian semua untuk bersama-sama membuatnya nyaman tinggal di seoul” Key memang yang paling pintar bicara dibanding mereka semua. “tapi kenapa sepertinya tadi Minho sangat bingung memnjawab pertanyaan kami, bukankah gadis itu adalah sepupumu? Mengapa dia bilang itu temannya?” Tanya wartawan lagi. Kali ini keempat namja disebelah ditambah managernya menatap Key dengan gugup. Mereka takut Key tidak bisa menjawab. Orang yang ditatap hanya memberikan senyum gaje, tanda dia baik-baik saja. “begini, aku begitu mewanti-wanti Minho agar dia menjaga Asha, aku sebenarnya tidak mau hal seperti ini terjadi. Aku tidak mau gara-gara kami, hidupnya yang nyaman terusik. Aku sangat menyayanginya seperti adiku sendiri. Minho sepertinya berusaha melindunginya. Tapi lihatlah, dia kebingungan ketika kalian bertanya. Dia memang payah, begitu saja gugup. Padahal di dorm dia mengatakan telah punya alasan untuk melindungi Asha. Tapi sepertinya memang semua kembali menjadi tanggung jawabku karena aku yang memaksanya mengajak Asha bermain. Walau begitu aku mohon jangan mengganggunya, aku bisa kena marah bibiku nanti hahaha” Key berhasil menyairkan suasana hari itu menjadi gelak tawa semua orang. “tapi bolehkah kami melihat gadis itu? Kami sangat ingin bertemu dengannya” ucap salah seorang wartawan yang kembali membuat gugup keempat orang termasuk manager SHINee itu. “tentu saja, dia akan hadir di konser kami besok. Tapi ingat, jangan mengganggunya. Aku hanya mengijinkan kalian memotret dan mengajukan satu pertanyaan untuknya. Bagaimana?” Tanya Key yang membuat kelima orang yang ada disebelahnya melotot kaget. “keureomnyeo. Tentu saja kami tidak akan” jawab para wartawan serempak.

***

Konferensi pers selesai. Mereka berkumpul di waiting room SHINee. “Kibum-ah mengapa kau berkata Asha akan datang besok? Bagaimana mungkin dia mau dipertontonkan pada media. Kami saja baru berkenalan kemarin” Minho langsung bertanya pada Key. “itu urusanmu. Aku hanya membantu. Terserah kau mau bagaimana, kami tidak mau tahu. Bawa dia besok, aku jamin tidak akan ada yang mengganggunya. Ingat dia sepupuku besok. Urus masalahmu, kau ini. Aku sudah bilang urus dengan baik” jawab Key dingin. Onew, Jonghyun, bahkan Taemin seperti tidak mau tahu. Mereka tidak mau ikut campur. Mereka sudah merasa beruntung Key berpikir cepat dan membantu mereka keluar dari masalah. Sekarang Minho yang bingung. Bagaimana caranya agar Asha mau datang dan diliput media besok?.

***

Di taman yang indah seorang gadis sedang menunggu seseorang dari pagi tadi. Sekarang hari sudah siang, tapi orang yang ditunggu belum juga datang. “huh, Minho oppa lama sekali. Bukankah katanya kemaren kita bertemu di taman?” Asha mendesah panjang. Sudah hampir 6 jam dia di taman itu. Dan sekarang dia lapar. Valerie sudah berisik minta makan dari tadi. Dia jadi kesal juga. Dia sudah akan melangkah pergi dari tempat itu ketika Minho datang. “Asha! Ada sesuatu yang harus kubicarakan dengamu” kata Minho tiba-tiba ketika dia datang. “o oppa? Kenapa oppa? Apa ada yang salah?” Tanya Asha panic melihat muka Minho yang berantakan. “lebih baik kita duduk dulu” kata Minho menarik tangan Asha duduk di kursi taman itu.

“kau pasti belum melihat berita ya? Aku bingung harus bagaimana menjelaskannya. Jadi lebih baik kau lihat saja berita-berita dan rekaman konferensi pers kami tadi” Minho memberikan Asha HPnya. Pertama melihat berita Asha syok bukan main. Tapi dia berusaha tenang karena identitasnya belum terbuka. “lihat video konferensi persnya” kata Minho. Setelah melihat itu, Asha bahkan merasa dirinya akan pingsan. Dia sepupu Key? Dia akan datang ke konser besok? Ya memang dia akan datang sih, tapi bukan sebagai sepupu Key, melainkan sebagai Shawol. Dia jadi bingung. “aku mohon Asha, kalau kau tidak melakukan itu mereka akan makin membenciku. Kau juga tak akan diganggu, aku jamin. Kau disini sepupu Key. Aku mohon Asha” Minho menatap Asha penuh harap. Asha sempat kaget, “maksudnya semakin membencimu apa oppa? Aku tak mengerti” Asha menatap Minho bingung. “aku akan menjelaskan setelah kau bersedia hadir besok, aku benar-benar berharap” kata Minho. Asha bingung, dia takut, ingin tahu, juga ingin membantu. “a aku bingung, aku akan bilang eommaku dulu, kalau boleh aku akan datang” kata Asha tidak yakin. “aku ikut meminta persetujuan eommamu, ayo kita kerumahmu sekarang” kata Minho yang jelas saja membuat Asha kaget. Minho menarik Asha penuh semangat. Yang ditarik hanya bingung dan pasrah. Bingung kenapa Minho bersikap seperti ini, Minho yang dia tahu adalah orang yang cool dan keren. Pasrah karena dia juga bingung harus menolak dengan cara apa.

Sesampainya dirumah Asha langsung disambut oleh ibunya. Ibunya kelihatan ramah sekali dimata Minho. “oh, ada teman Asha ya? Maaf anak muda, kamu teman Asha apa pacarnya? Haha” tawa eommanya Asha. Asha langsung bersemu dibuatnya. “eomma dia temanku. Kenalkan dia Minho oppa. Eomma pasti mengetahuinya” kata Asha sambil membuka topi dan kacamata hitam Minho. Eommanya Asha tentu saja syok. Tapi tidak lama dia malah memeluk Minho. “oh Minho SHINee, ajhuma adalah fansmu loh. Wah kau tinggi sekali. Asha bagaimana bisa kenal dengan Minho?” Tanya nyonya Kim. “ceritanya panjang, ayo duduk dulu. Kuceritakan. Eomma jangan kaget yah” mereka duduk. Asha menceritakan semua detailnya. Nyonya Kim terkaget-kaget mendengarnya. Setelah Asha menceritakan tentang besok, nyonya Kim bukannya marah malah tersenyum yang menyiratkan bahwa dia setuju. Nyonya Kim sangat menyukai Minho. Tidak mungkin dia membuat anak yang diharapkannya sampai dihina banyak orang. Dia menyetujui usul Key, “eomma setuju. Silahkan nak Minho. Sekalian kau coba saja, bukankah mimpimu menjadi bintang juga? Kita sama-sama saling menguntungkan Asha, iya kan nak Minho?” Tanya eommanya Asha. Minho mengangguk semangat. Dia tahu Asha memang pantas. Yah dia memang cantik. Orang akan percaya dia sepupu Kibum. “eo eomma, a aku…..” Asha berniat menolak. Tapi, dia teringat Minho sudah memohon-mohon padanya. “baiklah, aku mau!” Asha tiba-tiba saja jagi semangat juga. Minho tersenyum senang.

***

Tanggal 7 Desember 2011

Hari ini SHINee akan mengadakan mini konser, yang sekaligus perayaan ulang tahun Minho. Walau masih dua hari lagi, tapi para Shawol ingin ulang tahun Minho diadakan secepatnya. Suasana hati Minho tiba-tiba bagus sekali karena dia bisa lebih tenang karena Asha setuju untuk berpura-pura menjadi sepupuku Key. Yah, walaupun keempat pria tampan yang adalah temannya Minho itu masih tetap dingin, tapi ketika Minho berkata Asha setuju berpura-pura Taemin tersenyum. Jarang Minho melihat Taemin tersenyum padanya. Sangat jarang bahkan. Jonghyun tiba-tiba saja menepuk pundaknya, hal yang tentu saja tak terduga. Key menanggapi dengan pandangan yang seperti berkata, “berterimakasihlah padaku, dasar selalu saja membuat masalah. Jangan mengulanginya lagi”, Minho langsung tersenyum mengiakan. Onew memang tidak mengeluarkan ekspresi atau ucapan apapun, tapi dia hanya pergi ke kamarnya. Ya itu Minho anggap sebagai tanda bahwa hyungnya itu tak marah lagi.

SHINee sudah memulai konsernya dengan dilantunkannya lagu “SHINee Word”. Penonton mulai bersorak-sorai gembira di tempat konser SHINee itu. Acara berlangsung selama sekitar 1 jam. Selama itu pula Asha ditempatkan di backstage dan melihat semua kegiatan belakang panggung SHINee. Ini adalah hal luar biasa yang tidak terduga untuk Asha. Ya tentu saja karena dia seorang Shawol. Walaupun dia tidak terlalu fanatic, tapi ini merupakan keuntungan tersendiri untuk dirinya.

***

Konser berjalan dengan sukses, SHINee bersama-sama menyapa fans mereka sebelum konser selesai. “Sesuai janji kami, kami akan menunjukan wajah sodara Key, Kim Asha. Yang pernah gempar di pasangkan dengan Minho. Maaf tidak memberitahu kalian dari awal” Key berkata sambil tersenyum manis pada para Shawol. “baiklah, Asha-ya ayo kesini” kata Key memanggil Asha. Sengaja dengan panggilan informal agar tidak menimbulkan kecurigaan. Asha berjalan dengan anggun. Menggunakan dress cantik berwarna pink yang sangat serasi dengan baju yang Key kenakan. Hal itu sengaja dilakukan atas perintah manager SHINee. Para fans langsung menyorak-soraki Asha. Mereka tahu pasti bahwa sebagai sodara Key, Asha memiliki wajah yang cantik. Mereka senang bisa melihat Asha.

“ini adalah Kim Asha. Sepupuku yang baru saja beberapa minggu ini pindah ke Seoul. Bagaimana dia cantikan?” Tanya Key. “Cannnnntttiiiiikkkkk” ucap para Shawol serempak. Asha tersenyum malu ketika seorang Key SHINee mengatakan bahwa dirinya cantik. “kalian sudah tau kan kalau dia adalah sodaraku, tapi aku mohon ya. Kalian tidak usah mengganggunya. Karena bibiku yang galak itu bisa membunuhku kalau tau anaknya terganggu gara-gara aku” Asha menyikut pelan tangan Key. Membuat acting yang lebih meyakinkan bahwa mereka berdua memang dekat. Para Shawol serempak tertawa.

Acara dilanjutkan dengan perayaan ulang tahun Minho. Kue ulangtahun minho dibawakan oleh Asha untuk ditiup oleh Minho. “saenggil Chukae Minho oppa” kata Asha dengan senyum manisnya. Minho terbengong sebentar tapi langsung meniup lilin itu setelah beberapa detik. Shawol berteriak lalu menyanyikan lagu selamat ulang tahun bersama-sama. Minho mengucapkan terimakasih sampai-sampai dia membungkuk beberapa kali. Dia sangat senang hari itu. Walau tidak sebaik yang ia inginkan, tapi perayaan ulang tahun kali ini berkesan untuknya.

Setelah konser, sesuai janji Minho menceritakan semuanya ketika mengantar Asha pulang. Asha tergaket-kaget mendengarnya. Dia tidak menyangka terjadi kesenjangan diantara para idolanya ini. Tapi dia hanya diam, tidak memberi tanggapan apapun karena dia merasa itu bukan haknya.

***

Tanggal 8 Desember 2011,

Cahaya pagi menyinari jendela kamar Asha. Dia membuka matanya perlahan, hal pertama yang dia lihat adalah baju pink yang kemarin dia pakai saat konser SHINee. Entah mengapa, melihat baju itu dia jadi tersenyum-senyum sendiri. Hari ini hari kamis, dia sedang tak ada jam kuliah. Dia kuliah di Konkuk University, sebenarnya dia sudah tahu sejak beberapa bulan yang lalu bahwa Minho SHINee juga kuliah disitu. Key benar, dia memang baru pindah dari Daegu beberapa bulan yang lalu. Kebetulan yang sangat kebetulan.

Hari ini dia berencana untuk ke taman sambil membawa Valerie, kucingnya. Sudah beberapa hari dia menelantarkan kucingnya itu. Di hati kecilnya ia berharap bisa bertemu dengan Minho lagi. Ya walau itu mustahil, karena dia tahu kalau hari ini SHINee akan menghadiri variety show di KBS. Kalau ditanya bagaimana dia bisa tahu? Ya tentu saja seorang Shawol tahu kegiatan idolanya kan?. Dia berjalan sambil memangku Valerienya dan tersenyum dengan gembira, menambah kecantikan yang terpancar dari wajah putihnya itu.

***

Di tempat lain di dorm SHINee, semua orang sibuk mempersiapkan segala hal yang di perlukan mereka. Key sibuk mempersiapkan aksesoris yang akan dikenakannya, Taemin sih santai saja, dia hanya menikmati banana milknya sambil menonton TV yang menyebabkan dia selalu terkena semprot Key yang sibuk sendiri, Jonghyun sedang memilih baju yang akan dia kenakan, Onew tidak diketahui keadaannya karena dia masih dalam kamar dan si tampan yang kita kenal pemalas malah sudah siap di depan meja makan sambil menyantap sarapannya. Entahlah, dengan kejadian kemarin semangat yang biasanya tertimbun di dirinya tiba-tiba saja kembali meluap.

Hari itu mereka berangkat dengan tetap saja cuek pada Minho, tapi itu seperti tak berefek lagi untuknya. Sehari sebelum hari ulangtahunnya, suasana hati Minho membaik daripada hari sebelumnya. Iya berdo’a, semoga saja para sahabatnya itu bisa semakin baik padanya untuk kedepannya. Hari semakin dingin di bulan desember ini. Yah sebenarnya Minho selalu merasa udara yang dingin, melambangkan hatinya yang kedinginan setiap desember datang. “semoga besok akan menjadi hari yang baik untukku” gumamnya pelan tapi tetap bisa di dengar oleh keempat sahabatnya itu. Empat orang itu jadi teringat bahwa esok adalah ulang tahun Minho. Sebenarnya mereka juga bingung mengapa mereka dingin pada Minho. Padahal Minho selalu baik pada mereka. Mereka tahu, selama ini mereka keterlaluan. Taemin yang diketahui mudah tersentuh tiba-tiba saja memasang muka sedihnya. Dia merasa dia sudah jahat selama ini pada Minho. Ini adalah pertama kalinya dia mendengar Minho membicarakan hari ulang tahunnya walau secara tidak langsung. Onew yang paling cuek pada Minho selama ini juga jadi merenung. Sebenarnya dia seperti itu hanya karena ingin menunjukan wibawanya sebagai Leader SHINee. Tapi entah mengapa, Minho membuatnya lebih dingin dibanding terhadap member lain. Key pun jadi merasa sedikit bersalah, dia sadar bahwa ketidakadilan telah terjadi selama 6 tahun ini. Ulangtahun Key selalu dirayakan bersama-sama dengan member SHINee, tapi setahu Key ulangtahun Minho hanya sekali dirayakan bersama-sama dengan mereka. Dia jadi sedikit menyesal, ini memang pertama kalinya Minho berbicara tentang ulangtahunnya dihadapan mereka. Jonghyun yang paling merasa bersalah disini, dia adalah teman sekamar Minho. Tapi memang selama ini dia selalu bersikap sebagai senior jika dihadapan Minho.

Entahlah, seorang Choi Minho membuat keempat namja itu jadi dingin dihadapannya. Entah karena charisma Minho, entah karena sikap Minho, entah karena apa tapi mereka selalu spontan bersikap dingin padanya.

***

Tanggal 9 desember 2011.

Hari ini Minho bangun tanpa melihat satupun orang di dorm SHINee. Hari ini memang hari libur mereka sampai sore. Hanya saja akan ada perayaan ulang tahun Minho nanti malam di depan SM Building. Minho tahu tidak akan ada ucapan selamat ulangtahun di pagi hari dari teman-temannya. Sudah selama 6 tahun selalu seperti ini. Dia menghembuskan nafas berat. Dia mandi dan langsung menyantap sarapan pagi yang ternyata sudah disiapkan Key pagi itu. Ya setidaknya Key masih ingat bahwa Minho juga butuh sarapan.

Dengan perasaan yang sedikit kecewa, Minho menuju taman kesukaannya. Ya sebenarnya dia sedikit berharap akan ada Asha, gadis yang beberapa hari ini telah ada dipikirannya. Taman saat itu sangat sepi, tidak seperti biasanya. Mungkin karena telah memasuki musim dingin, walau salju pertama belum turun. Minho duduk di kursi kesukaannya. Dia menatap air mancur dihadapannya sambil melamun. Ternyata gadis itu tidak ada, pikir Minho. Dia kembali menghembuskan nafas berat. Kembali sedih dan kecewa dihari ulangtahunnya.

***

Di lain tempat di depan rumah Asha. Empat member SHINee yang diharapkan Minho mengucapkan selamat ulangtahun untuknya tadi pagi sedang memencet bel rumah Asha. Keluarlah Asha dengan baju hangat warna biru mudanya yang sangat pas ditubuhnya. “siapa?” Tanyanya. “ini aku sepupu barumu dan teman-temanku” kata Key sambil membuka kaca matanya. “wah, key-ssii. Ada apa kalian kemari?” Tanya Asha sambil tersenyum merekah. “nggh, bisakah kau tak memanggil aku seformal itu? Ingat kita sepupuan. Panggil aku oppa saja. Kau seumuran dengan Taemin kan? Baru kuliah semester 1.” Ujar Key. “ah, mianhaeyo Key-ssii. Oh maksudku Key oppa” Asha mengatakannya dengan sedikit gugup. “nah seperti itu saja. Panggil kami semua oppa, ya kecuali Taemin tentu saja. Kalian kan seumuran” ujar Key lagi. “hah, kapan ya ada yang memanggilku oppa?” Taemin memanyunkan bibirnya. “ya bagaimana bisa ada yang memanggilmu oppa jika kau selalu bergaya seperti anak kecil. Tapi, bukankah para Shawol juga banyak yang memanggilmu oppa?” Jonghyun spontan tertawa setelah dia mengucapkan kalimat itu.

“mmm, sebenarnya kami kesini karena ingin meminta bantuanmu. Kau tahu kan hari ini Minho ulangtahun?” Onew akhirnya berbicara. Asha menjawab dengan anggukannya. “kami berencana untuk membuat kejutan ulangtahun untuknya. Kami pergi sebelum dia bangun, dia pasti kecewa sekali. Kami tidak akan mengucapkan selamat ulangtahun untuknya sekalipun dipesta nanti. Kami akan membuat kejutan untuknya. Bisakah membantu kami?” Onew memohon pada Asha. “ngghh bagaimana caranya aku bisa membantu oppa?” Tanya Asha. “kami akan membuat kejutan di taman dekat dorm itu loh, Minho pasti akan kesana hari ini, jadi bawalah dia bermain kemanapun itu. Tapi jangan pernah mengucapkan selamat ulangtahun untuknya. Jam 6 sore, ajak dia ke SM Building. Akan ada perayaan ulangtahunnya disana. Tapi ingat, sampai akhir jangan ucapkan kata selamat sedikitpun. Setelah dari situ, kami akan pulang duluan dan menuju ke taman, kau ajak dia ke taman juga ya dan disitulah kita akan berpesta” Key menjelaskan dengan gayanya yang khas. Asha mengangguk setuju dia merasa senang akhirnya idolanya bisa saling bersatu. “baik, ayo kita mulai tugas masing-masing” kata Onew yang juga tak kalah bersemangat.

***

Setelah membujuk Minho yang sedang merenung dengan susah payah, akhirnya Asha berhasil mengajak jalan-jalan. Sesuai janji dia sama sekali tak mengungkit ulangtahun Minho. Mereka jalan-jalan ke Lotte Word, Dongdaemun, Myeongdong, Seoul Tower, dan banyak tempat lain. Walau Minho kecewa karena Asha tidak sekalipun mengucapkan selamat ulangtahun, tapi dengan jalan-jalan dan bersenang-senang saja sudah membuatnya bahagia. Ulangtahun kali ini cukup menyenangkan untuknya. Mungkin karena kehadiran Asha, semuanya sedikit demi sedikit mengalami perubahan.

Ditempat lain, keempat namja tampan yang dibantu oleh kakak dan kedua orang tua Minho menghias taman kesukaan Minho ditengah dinginnya cuaca saat itu. Tapi mereka melakukannya dengan bahagia. Ini untuk pertama kalinya mereka melakukan hal seperti ini untuk Minho. Taman itu dihias sedemikian rupa dengan bermacam-macam lampu warna-warni juga balon dan hiasan lainnya. Mereka juga membuat tulisan besar menggunakan lampu warna warni itu. Setelah selesai mereka tersenyum bersama dan menantikan bagaimana reaksi dari seorang Minho si “Flaming Charisma”.

Sore pun telah tiba. Asha memaksa ikut ketika Minho bilang dia harus ke SM untuk merayakan ulangtahunnya. Akhirnya mereka berdua pun pergi bersama. Sesampainya disana, Minho melihat para member SHINee yang lain dengan pandangan meminta ucapan selamat ulangtahun. Tapi nihil, tak ada satupun yang mengucapkannya sekalipun ucapan selamat ulangtahun yang dingin dari Taemin. Minho kembali lesu. Asha hanya tersenyum sendiri melihat itu semua. Oh iya, dia sekarang sangat bebas untuk bersama dengan SHINee karena dia adalah sepupu dari seorang key SHINee dan dia bangga untuk itu, hahahaha. Walaupun keempat orang itu ada di pesta ulangtahun Minho, membantunya memegang cake ketika dia tiup lilin, dan menyanyikan lagu selamat ulangtahun untuk Minho, tapi mereka tak sekalipun mengatakan selamat ulangtahun secara langsung untuk pria itu. Bahkan Asha pun hanya menonton mereka saja, sekalipun dia sudah tahu bahwa hari ini ulangtahun Minho. Minho jadi tambah sedih mengetahui hal itu.

Pesta sudah selesai dengan meriah. Keempat member SHINee yang lain pergi begitu saja setelah mengucapkan selamat tinggal pada Minho. Asha hanya menatap Minho dalam diam. Dalam hatinya dia selalu mengatakan selamat ulangtahun untuk Minho. “ayo aku antar kau pulang!” ujar Minho dengan ketus karena sebal. “kenapa kau jadi marah-marah?” Tanya Asha sambil tersenyum-senyum sendiri. “aku tidak marah!” kata Minho lagi. “ya terserah kau sajalah, tapi bisakah kita ke taman dulu? Aku ingin kesana” pinta Asha pada Minho. “aku sedang tidak mood, lagipula sekarang dingin sekali” jawab Minho dengan lebih pelan dibanding yang tadi. “aku tetap ingin kesana, yayaya? Sebentar saja kok” bujuk Asha. Minho tidak menjawab. “tidak menjawab kuanggap iya ya?” Asha memberikan pernyataan yang seperti pertanyaan untuk Minho. Tapi dia tetap tak menjawab.

Mereka sampai di taman. Minho agak merasa aneh, karena taman ini lebih gelap dari biasanya. Tapi Asha terus saja menariknya menuju kursi kesukaannya juga Minho. Mereka duduk disitu selama semenit, tiba-tiba saja air mancur menyala berwarna-warni. Minho kaget bukan main karenanya. Ditengah-tengah air mancur, muncul huruf berwarna-warni yang merangkai tulisan “SELAMAT ULANGTAHUN CHOI MINHO”. Disusul dengan menyalanya lampu-lampu di pohon-pohon sekitar air mancur itu. Balon-balon warna-warni pun terlihat mengelilingi air mancur itu. Minho hampir saja meneteskan air mata dibuatnya. Dia melirik kehadapan Asha. Gadis itu hanya tersenyum yang dibarengi oleh nyanyian ulangtahun dari orang-orang yang selama ini selalu diharapkan Minho menyanyikannya secara langsung untuknya.

saengil chukaehamnida, saengil chukaehamnida, Saranghaneun uri Minho, saengil chukaehamnida. Happy birthday to you, happy birthday to you, happy birthday Choi Minho, happy birthday to you……”

Empat sahabat Minho, kakaknya, juga orang tuanya masing-masing memegang sebuah papan yang sudah dihias lampu warna-warni yang bertuliskan “H-A-P-P-Y-B-I-R-T-H-D-A-Y”. Minho langsung kaku tidak bisa bergerak seketika. Dia sangat senang atas semua ini. Asha memeluk Minho, “aku ingin meneriakan ini dari tadi pagi, CHOI MINHO SAENGIL CHUKAE…”. Minho langsung terduduk lemas di kursi itu. Dia mengeluarkan air matanya. “kenapa kau menangis?” Asha bertanya heran. Minho menggeleng lemah. Tujuh orang pembawa papan huruf itu (4 member SHINee, kakak Minho, dan orang tua Minho) menghampiri Minho.

“saengil chukae uri adeul (selamat ulangtahun anak laki-lakiku). Eomma sangat mencintaimu. Mianhe baru melakukan ini sekarang” ibu Minho memeluk Minho sambil menangis menyesal. Minho menggeleng lemah.

“saengil chukae Minho-ya. Appa du mianhae (ayah juga minta maaf)” ayah Minho pun memeluk anaknya itu. “saengil chukae uri dongsaeng. Na du mianhae (aku juga minta maaf) Minho-ya. Selama ini selalu sibuk dengan urusanku sendiri” kakak laki-laki Minho pun melakukan hal yang sama.

“hyung, saengil chukae. Wah aku lega bisa melakukan ini. Maaf ya selama ini selalu dingin padamu. Aku harap mulai dari sekarang kita bisa lebih dekat lagi. Aku ingin persahabatan kita seperti halnya para shawol menyebut kita sebagai 2min” kata Taemin sambil tersenyum bahagia. Key maju dan memeluk Minho, “aku minta maaf tidak bisa mengerti dirimu selama ini Minho-ya. Padahal kau selalu membelikan hadiah bagus untukku, tapi aku tak pernah membelikan hadiah ualngtahun untukmu. Mianhae, tapi kali ini aku beli kok, ada di kamarmu. Saengil chukae Minho-ya J” . jonghyun diam dulu menatap Minho yang saat itu sudah benar-benar menangis lalu berjalan mendekat dan memeluknya, “sebagai dongbangsaengmu (teman sekamarmu) aku yang harusnya paling mengerti dirimu, tapi aku malah selalu memarahimu. Untuk menjadi orang yang menyebalkan selama ini aku minta maaf Minho-ya. Oh iya, happy birthday for you” kata Jonghyun sambil langsung melepas pelukannya karena dia merasa bahwa Onew sudah mengantri dibelakangnya. Asha tertawa melihat itu. “maaf telah marah-marah padamu selama ini, aku hanya selalu bingung harus bersikap seperti apa di depanmu. Aku juga sudah menyiapkan hadiah di kamarmu, lihatlah nanti. Saengil chukae Minho-ya. Oh iya, Asha menurutku lumayan, terlebih dia sepupu Key hahaha” Onew mengahiri omongannya dengan tertawa terbahak. “hyuuuunngggg” Minho jadi sebal diejek oleh Onew, tapi pipinya jadi bersemu merah seketika. Dia melihat ke Asha yang saat itu ada di hadapan ibunya, sedang mengajak ngobrol ibunya itu. Minho tersenyum penuh arti. Gadis itu mempunyai kesan bagus untuknya dari pertama mereka bertemu, padahal itu hanya beberapa hari yang lalu, tapi perasaan aneh itu sudah mundul di hati Minho.

“gomawo, eomma appa, hyung, Onew hyung, Jonghyun hyung, Kibum-ah, Taeminie, keurigu (dan juga) Kim Asha atas semua ini” kata Minho. Ulangtahun kali ini benar-benar ulangtahun yang takkan pernah Minho lupakan. Minho kembali meneteskan air matanya yang dibarengi turunnya salju pertama di Seoul. Semua orang menatap salju itu dengan perasaan kagum.

 ***
Rencananya pengen aku sambungin ama cerita Onew. aku tahu ini kepanjangan buat dijadiin oneshot, tapi udahlah. ribet deh gue. aku mohon sarannya biar makin pinter nulis walau cerita hayalan begini. ah udah ah, banyak ngoment deh gue. makasih yang udah bersedia baca. semoga dapet pahala, apalagi yang udah coment. haha